Header Ads

Fungsi Ekologis dan Biologis Lamun (Seagrass)

Lamun Seagrass
Lamun memilki produktifitas primer yang tinggi bila dibandingkan dengan beberapa ekosistem lainnya, Hanya dengan 0.6x106 km2 tutupan saja, lamun mampu menghasilkan 817 gC/m2/tahun, sedangkan ekosistem hutan dengan tutupan 41 x106 km2 produktifitasnya hanya 400 gC/m2/tahun (Tabel 1)
Lamun mampu memfiksasi sejumlah karbon organik yang sebagian besar memasuki rantai makanan di laut, baik melalui pemangsaan langsung oleh herbivora maupun melalui proses dekomposisi sebagai serasah (Hutomo dan Azkab 1987). Menurut (Pedersen dan Borum 1992), laju produksi Zostera marina berkisar antara 694-715 g berat kering/m2/tahun. Laju produksi rata-rata Enhalus acoroides pada Khung Kraben Bay, Chanthaburi, Thailand adalah 4,24 g berat kering/m2/hari (Vichkovitten 1998). Di Pulau Barrang Lompo Makassar, produktivitas total lamun Enhalus acoroides mencapai 12,083 g berat kering/m2/hari dan Thalassia hemprichii 16,391 g berat kering/m2/hari (Supriadi 2003).


Tabel 1. Perbandingan rata-rata berat bersih hasil produksi primer (net primary production/NPP) antara lamun dan ekosistem laut dan darat lainnya (Mateo et al. 2006).
Ekosistem Area tutupan
(106 km2)
NPP
(gC m2 tahun1)
Total NPP
(PgC tahun1)
Phytoplankton laut 332 130 43
Perairan pesisir 27 169 4.5
Mangrove 1.1 1000 1.1
Lamun
Makroalga
Mikrophytobenthos
0.6
6.8
6.8
817
375
50
0.49
2.55
0.34
Ekosistem hutan 41 400 16.4
Krops 15 350 5.25
Gurun 40 50 2
Ekosistem terestrial 148 200 29.6
Perairan Continental 1.9 100 0.19
Samudera 359 132 47.5

Lamun juga berfungsi sebagai perangkap sedimen. Daunnya, yang umumnya berbentuk pita, bertindak sebagai perangkap bahan tersuspensi yang dibawa oleh arus ke daerah padang lamun. Rhizoma dan sistem perakarannya dapat menstabilkan sedimen sehingga dapat mencegah erosi, terutama saat terjadi badai, hujan dan banjir (Björk et al. 2008).
Ekosistem padang lamun juga memberi sumbangan yang cukup besar bagi ekosistem lain. Biomassa serasah daun lamun yang terekspor ke pantai dan luar terumbu pada Perairan Spermonde sebesar 11,6%, terdiri dari Karbon (C) 10,3%, Nitrogen (N) 10,3%, dan Fosfor (P) 5,2%. Cymodocea rotundata menunjukkan tingkat ekspor tertinggi yaitu 10,7% (dari biomassa yang dihasilkan) yang diekspor ke pantai dan 24,8% diekspor ke luar terumbu. Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii masing-masing 0,4% dan 3,4% diekspor ke pantai dan 1,2% dan 19,5% diekspor ke luar terumbu. Thalassia hemprichii memberikan total kontribusi ekspor paling tinggi dalam hal berat kering yaitu 121 kg berat kering/hari. Jumlah ini melebihi Enhalus acoroides (9.61) dan Cymodocea rotundata (7,20 kg berat kering/hari) (Stapel et al. 1997).
Beberapa biota laut dapat memakan daun lamun secara langsung. Pemakan lamun utama di daerah padang lamun adalah bulu babi, crustacea penggali liang (burrowing crustaceans) dan ikan-ikan herbivora (Vonk et al. 2008). Bulu babi jenis Tripneustes gratilla sering dijumpai di daerah padang lamun yang ditumbuhi jenis lamun Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, dan Cymodocea rotundata. Biota ini mengumpulkan material lamun seperti daun-daun tua dan muda yang terlepas di sekitar daerah padang lamun. (Vonk et al. 2008).
Sumber Rujukan :

No comments

Powered by Blogger.