Spesies Karang dengan Nama Orang Indonesia
Indonesia yang terletak tepat pada jantung coral triangle, yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut (setara hutan Amazon kalau di darat). Indonesia memiliki keanekaragaman spesies karang tertinggi di dunia, yaitu lebih dari 80 genera dan 596 spesies dari total 800 spesies yang telah dideskripsikan di dunia.
Penamaan mahluk hidup secara taksonomi memiliki aturan sendiri, yang umum kita ketahui dari segi penulisan adalah bercetak miring, dan terdiri dari dua kata, yang mewakili nama genus dan nama spesies. Tapi tahukah kita jika nama suatu spesies, dapat diambil dari nama tempat ataupun nama orang ? Contoh penggunaan nama tempat pada penamaan karang adalah adalah Acropora togianensis, namanya diperoleh dari kata Togean yang merupakan spesies endemik dari Perairan Kepulauan Togean, yang terletak di Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Ada juga Leptoseris Kalayaanensis yang pertamakali ditemukan di Perairan Kepulauan Kalayan, Filipina. Jangankan nama tempat nama negara pun ada juga yang digunakan sebagai nama spesies karang, salah duanya adalah Acropora indonesia, Favia vietnamensis, dan masih banyak lagi.
Nah kali ini penulis akan berbagi nama karang (coral) yang diambil dari nama orang Indonesia. Silahkan disimak sobat
1. Acropora suharsonoi Wallace, 1994
Kata suharsonoi pada nama karang Acropora suharsonoi diambil dari nama Prof. Dr. Suharsono, M.Sc, peneliti senior pada Pusat Penelitian Oseanografi (P2O), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Alumni S3 University of New Castle ini juga sebagai penulis buku “Jenis-Jenis Karang di Indonesia”, yang merupakan buku referensi karang utama di Indonesia.
Warna: Abu-abu. Habitat: lereng dinding terumbu. Kelimpahan: Jarang
Awalnya, kata sukarnoi pada karang ini, penulis mengira dari nama Presiden pertama Republik Indonesia, Namun ternyata berdasarkan informasi yang saya peroleh, itu adalah nama peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI juga. Penulis berusaha mencari foto dan biodata lengkap beliau di dunia maya namun belum ketemu. Tapi penulis janji deh akan berusaha semaksimal mungkin, kalau perlu penulis akan ke Kantor P2O LIPI yang di Anchol Jakarta.
Sesuai namanya di atas spesies ini di deskripsikan oleh Charden C. Wallace pada tahun 1997 dengan judul New species and new records of recently described species of the coral genus Acropora (Scleractinia: Astrocoeniina: Acroporidae) from Indonesia, Zoological yang dipublikasikan pada Journal of the Linnean Society Volume 120, halaman: 27-50. Charden C. Wallace adalah salah satu peneliti taksonomi karang di dunia, spesialis Genus Acropora. Beliau adalah warga negara negeri Kanguru, pemilik Great Barrier Reef (Australia)
Namun pada tahun 2000 John Charlie Veron yang juga peneliti taksonomi karang dari Australian Institute of Marine Science, Australia, merevisi status taksonomi karang ini. Veron menemukan bahwa Acropora sukarnoi sama dengan Acropora irregularis secara morfologi, hal ini berarti bahwa sebenarnya kedua spesies ini merupakan spesies yang sama. Sehingga berdasarkan aturan toksonomi, nama yang dipakai adalah Acropora irregularis, karena terlebih dahulu dideskripsikan oleh Brook pada tahun 1892. Kasus ini dalam ilmu taksonomi disebut dengan Synonim Species.
Mokai diambil dari nama Drs. Willem Moka, M.Sc. Beliau adalah Dosen Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Hasanuddin (Unhas). Bidang keahlian beliau adalah Biologi Laut dan Taksonomi Invertebrata (Coral Taxonomy). Penulis juga sempat diajar oleh beliau pada matakuliah Avertebrata Laut, saat penulis studi di Kampus Merah (Unhas) tahun 2008
Habitat: Daerah terumbu karang yang relatif dangkal.
Penamaan mahluk hidup secara taksonomi memiliki aturan sendiri, yang umum kita ketahui dari segi penulisan adalah bercetak miring, dan terdiri dari dua kata, yang mewakili nama genus dan nama spesies. Tapi tahukah kita jika nama suatu spesies, dapat diambil dari nama tempat ataupun nama orang ? Contoh penggunaan nama tempat pada penamaan karang adalah adalah Acropora togianensis, namanya diperoleh dari kata Togean yang merupakan spesies endemik dari Perairan Kepulauan Togean, yang terletak di Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Ada juga Leptoseris Kalayaanensis yang pertamakali ditemukan di Perairan Kepulauan Kalayan, Filipina. Jangankan nama tempat nama negara pun ada juga yang digunakan sebagai nama spesies karang, salah duanya adalah Acropora indonesia, Favia vietnamensis, dan masih banyak lagi.
Nah kali ini penulis akan berbagi nama karang (coral) yang diambil dari nama orang Indonesia. Silahkan disimak sobat
1. Acropora suharsonoi Wallace, 1994
Kata suharsonoi pada nama karang Acropora suharsonoi diambil dari nama Prof. Dr. Suharsono, M.Sc, peneliti senior pada Pusat Penelitian Oseanografi (P2O), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Alumni S3 University of New Castle ini juga sebagai penulis buku “Jenis-Jenis Karang di Indonesia”, yang merupakan buku referensi karang utama di Indonesia.
Prof. Suharsono
Penulis juga sempat diajar oleh beliau pada matakuliah Pengantar Biosistematika dan matakuliah Manajemen Koleksi Biota Laut saat penulis studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) sekitar tahun 2012. Alhamdulillah Prof. Suharsono juga bersedia menjadi salah satu pembimbing penelitian thesis penulis saat studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), ditengah kesibukannya sebagai peneliti di P2O LIPI.
Foto Bersama Komisi Pembimbing dan Penguji selepas Ujian Sidang Thesis dari kiri ke kanan: Dr. Dedy Duryadi Solihin, Dr. Neviaty P. Zamani, Penulis, Prof. Suharsono, Dr. Giyanto (2014)
Foto bersama Prof. Suharsono (Baju Putih) saat Pelatihan Metode Penelitian Terumbu Karang (MPTK) di Pulau Pari pada Maret 2013, Penulis di posisi ke-2 dari kanan bawah
Acropora suharsonoi. Indonesia. Bentuk koloni dengan axial coralit yang memanjang (selongate). Foto: Roger Steene.
Koloni kecil Acropora suharsonoi. Indonesia. Dengan axial coralit yang memanjang (elongate). Foto: Gerry Allen.
Bentuk koralit Acropora suharsonoi. Indonesia.
Acropora suharsonoi. Indonesia. Memperlihatkan Karakteristik pola percabangan.
Acropora suharsonoi. Indonesia. Tampak ujung .
Ujung percabangan Acropora suharsonoi. Indonesia.
Bentuk koloni karang ini biasanya berbentuk semak (thickets) atau corymbose dengan cabang yang terdiri atas axial koralit utama yang yang sangat panjang dan meruncing. Axial koralit baru tumbuh pada dasar axial koralit utama.Warna: Abu-abu. Habitat: lereng dinding terumbu. Kelimpahan: Jarang
Distribusi Acropora suharsonoi
2. Acropora sukarnoi Wallace, 1997Awalnya, kata sukarnoi pada karang ini, penulis mengira dari nama Presiden pertama Republik Indonesia, Namun ternyata berdasarkan informasi yang saya peroleh, itu adalah nama peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI juga. Penulis berusaha mencari foto dan biodata lengkap beliau di dunia maya namun belum ketemu. Tapi penulis janji deh akan berusaha semaksimal mungkin, kalau perlu penulis akan ke Kantor P2O LIPI yang di Anchol Jakarta.
Sesuai namanya di atas spesies ini di deskripsikan oleh Charden C. Wallace pada tahun 1997 dengan judul New species and new records of recently described species of the coral genus Acropora (Scleractinia: Astrocoeniina: Acroporidae) from Indonesia, Zoological yang dipublikasikan pada Journal of the Linnean Society Volume 120, halaman: 27-50. Charden C. Wallace adalah salah satu peneliti taksonomi karang di dunia, spesialis Genus Acropora. Beliau adalah warga negara negeri Kanguru, pemilik Great Barrier Reef (Australia)
Namun pada tahun 2000 John Charlie Veron yang juga peneliti taksonomi karang dari Australian Institute of Marine Science, Australia, merevisi status taksonomi karang ini. Veron menemukan bahwa Acropora sukarnoi sama dengan Acropora irregularis secara morfologi, hal ini berarti bahwa sebenarnya kedua spesies ini merupakan spesies yang sama. Sehingga berdasarkan aturan toksonomi, nama yang dipakai adalah Acropora irregularis, karena terlebih dahulu dideskripsikan oleh Brook pada tahun 1892. Kasus ini dalam ilmu taksonomi disebut dengan Synonim Species.
Acropora irregularis. Madagascar. Large colony of flat plates. Charlie Veron.
Acropora irregularis. Pulau Ryukyu Islands, Jepan. Bentuk percabangan yang rata dan membentuk tingkatan. Foto: Charlie Veron.
Acropora irregularis. Madagaskar. Koloni dengan bentuk percabangan yang terpilin (twisted). Foto: Charlie Veron.
Acropora irregularis. Madagaskar. Koloni dari cabang yang berbentuk flat. Foto: Charlie Veron.
Acropora irregularis. Madagascar. Permukaan koloni secara horizontal. Foto: Charlie Veron.
Acropora irregularis. Indonesia. Rangka koralit.
Acropora irregularis. Indonesia. Memperlihatkan pola percabangan.
Acropora irregularis. Indonesia. Ujung percabangan.
Acropora irregularis. Indonesia. Koralit.
Distribusi Acropora irregularis
3. Lithophyllon mokai Hoeksema, 1989Mokai diambil dari nama Drs. Willem Moka, M.Sc. Beliau adalah Dosen Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Hasanuddin (Unhas). Bidang keahlian beliau adalah Biologi Laut dan Taksonomi Invertebrata (Coral Taxonomy). Penulis juga sempat diajar oleh beliau pada matakuliah Avertebrata Laut, saat penulis studi di Kampus Merah (Unhas) tahun 2008
Drs. Willem Moka, M.Sc.
Lithophyllon mokai. Indonesia. null. Foto: Doug Fenner.
Lithophyllon mokai. Vietnam. Memperlihatkan sebuah koralit utama (central corallite) dan septo-costae yang tebal. Serta warna yang khas. Foto: Charlie Veron.
Lithophyllon mokai tumbuh menjalar pada pecahan karang. Indonesia. Doug Fenner.
Nampak bentuk septa Lithophyllon mokai. Indonesia.
Penampakan koralit pada Lithophyllon mokai. Indonesia.
Bentuk septa Lithophyllon mokai. Filipila.
Bentuk koloni secara untuh Lithophyllon mokai. Philippines.
Penampakan bentuk koralit. Lithophyllon mokai. Great Barrier Reef, Australia.
Ukuran koloni kecil (maksimal yang pernah ditemukan 80 mm), ditemukan di atas substrat dasar perairan (attached) dan adapula yang menjalar (encrusting). Koralit utama (central corallite) nampak berbeda dari koralit yang lainnya. Bentuk Septo-costae –nya mirip pada genus Diaseris. Tentakelnya biasanya hanya aktif pada malam hari.Habitat: Daerah terumbu karang yang relatif dangkal.
Distribusi Lithophyllon mokai
Sumber Pustaka- Acropora suharsonoi http://coral.aims.gov.au/factsheet.jsp?speciesCode=0620
- Lithophyllon mokai http://coral.aims.gov.au/factsheet.jsp?speciesCode=0233
- Acropora irregularis http://coral.aims.gov.au/factsheet.jsp?speciesCode=0622
- Foto Prof. suharsono http://www.jfcc.info/resource/img/Suharsono.JPG
- Foto Drs. Willem Moka, M.Sc. http://biosferunhas.files.wordpress.com/2011/12/pak-willlem.jpg
No comments