Header Ads

Mari Mengenal Karang Lunak (Soft Coral)

Karang Lunak/Soft Coral (Sumber: static.panoramio.com)
Terumbu karang ditemukan terutama di perairan tropis dan subtropis, dengan sebaran vertikal dari bagian surut terendah sampai ke kedalaman kurang lebih 30 m. Di dalam ekosistem terumbu karang pada umumnya yang merupakan biota dominan ialah karang batu. Dengan kerangka yang keras dan bentuk serta ukurannya yang beraneka ragam, karang batu dipakai sebagai tempat hidup, berlindung dan mencari makan oleh berbagai jenis biota lain seperti crustasea, moluska, echinodermata, polichaeta, porifera, ikan, bahkan oleh jenis-jenis coelenterata yang lain. Salah satu jenis coelenterata yang tidak kalah penting peranannya dalam pembentukan fisik terumbu karang ialah karang lunak (soft coral) atau lebih dikenal sebagai Alcyonaria (Alcyionarian corals). Istilah Alcyonaria dipakai sebagai nama umum karang lunak yang merupakan nama penggolongan sub-kelas karang lunak (sub-kelas Alcyonaria atau Octocorallia).



Anggota Alcyonaria sama halnya dengan karang batu, merupakan Coelenterata yang berbentuk polip yaitu bentuk seperti bunga yang kecil. Tidak seperti karang batu yang tersusun atas kerangka kapur Kalsium Karbonat (CaCO3), tubuh Alcyonaria lunak disokong oleh duri-duri yang kokoh (spikula) dalam jumlah yang banyak, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Duri-duri ini mengandung karbonat kalsium dan disebut spikula. Secara sepintas Alcyonaria nampak seperti tumbuhan, karena bentuk koloninya yang bercabang-cabang seperti pohon dan melekat pada substrat yang keras.
Alcyonaria telah dikenal sejak zaman Cretaceous kira-kira 65 juta tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan adanya fosil-fosil spikula di dalam endapan di laut, terutama di daerah pasang surut atau di daerah terumbu karang. Fosil spikula inilah yang merupakan unsur kapur terbanyak di dalam endapan. Spikula sangat memegang peranan penting dalam mengidentifikasi karang lunak. Semua jenis Alcyonaria cara hidupnya membentuk koloni dan tidak ada yang soliter. Pada Ekspedisi Siboga di perairan Timur Jauh (zona Indo-Malaya) termasuk Indonesia, tercatat karang lunak 4 suku, 28 marga dan 219 jenis.
Segi lain dari karang lunak yang telah banyak diteliti adalah kandungan kimianya. Beberapa peneliti telah mengisolasi senyawa terpen dari beberapa jenis karang lunak. Senyawa terpen merupakan senyawa kimia yang dihasilkan secara alamiah oleh tumbuh-tumbuhan dan mengandung aroma atau bau yang harum. Senyawa terpen ini telah menarik perhatian para ahli kimia terutama yang meneliti senyawa-senyawa alamiah karena dapat digunakan dalam bidang farmasi sebagai antibiotika, anti jamur dan senyawa anti tumor. Sedangkan kegunaannya bagi karang lunak itu sendiri ialah sebagai penangkal terhadap serangan predator, dalam hal memperebutkan ruang lingkup, dan dalam proses reproduksi. Senyawa terpen karang lunak dihasilkan oleh zooxanthella yaitu alga uniseluler yang bersimbiosis dengan karang lunak.
Sumber Rujukan:
  • Manuputty, AEW. 2002. Karang Lunak (Soft Coral) Perairan Indonesia. LIPI. Jakarta
Sumber Foto:

No comments

Powered by Blogger.