Header Ads

Koran Resmi Hizbut Tahrir "Ar-Raya" Kembali Terbit



Ar Rayah (panji Islam), koran resmi Hizbut Tahrir (HT) terbit kembali pada 4 Maret 2015 setelah dibredel oleh pemerintah Yordania 62 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1953. Edisi Ar Rayah yang terbit kembali, nomor edisinya bukan nomor 1, tapi nomor 15. Ini karena pada tahun 1953, koran Ar Rayah yang terbit mingguan saat itu sempat terbit hingga 14 edisi. Edisi nomor 1 terbit pada tanggal 28 Dzulqa’dah 1373 H (28/7/1953). Sedang edisi nomor 13 terbit pada tanggal 29 Safar 1374 H (27/10/1953). Setelah dibredel oleh pemerintah Yordania atas dasar perintah Glubb Pasha (Komandan Tentara Inggris saat itu), Ar Rayah masih sempat menerbitkan edisi nomor 14. Itulah mengapa edisi baru Ar Rayah tahun 2015 ini bernomor 15, bukan dimulai dari nomor 1.

Pimpinan redaksi Ar Rayah waktu itu adalah Syekh Abdul Qadim Zallum. Kelak beliau menjadi Amir kedua HT pada tahun 1977 setelah wafatnya Amir pertama HT Syekh Taqiyuddin An Nabhani, radhiyallahu ‘anhu. Sekretaris redaksinya dijabat oleh Syekh Munir Syuqair. Di antara jajaran dewan redaksinya adalah Syekh Nabih Al Jaza`iri, yang tugas khususnya menerjemahkan berita-berita penting dari koran-koran berbahasa Inggris yang terbit saat itu.

Ar Rayah waktu itu terbit di kota Amman, ibu kota Yordania. Kantornya sangat bersahaja, hanya berupa sebuah ruangan sempit yang hanya cukup untuk dua atau tiga orang saja, terletak di dekat Masjid Al Husaini, Amman. Namun dari kantor mungil itulah, kebenaran disuarakan dengan lantang tanpa takut karena Allah terhadap celaan orang-orang yang mencela. Ar Rayah dengan berani menentang segala bentuk kemungkaran, seperti pengkhianatan negara-negara Arab yang melakukan perdamaian dengan Israel. Seruan kebenaran itu memang hanya tulisan di atas kertas, namun menjadi lebih berat daripada bom dan senjata api bagi para penguasa Arab yang berkhianat. Tak heran, penguasa Yordania akhirnya membredel Ar Rayah.

Setelah pembredelan pada tahun 1953 itu sebenarnya HT pernah mencoba menerbitkan korannya di Lebanon dengan nama Al Hadharah. Koran ini diterbitkan HT dengan bekerjasama dengan beberapa wartawan koran lokal Lebanon saat itu, yang dimiliki oleh George Saadah. Kerjasama dengan akad ijarah(jasa) ini berlangsung selama 6 (enam) bulan. Namun setelah enam bulan berjalan, Al Hadharah tidak dapat bertahan lagi. Alasannya, karena George Saadah mendapat tekanan dari pemerintah Lebanon saat itu, berhubung isi koran Al Hadharah sangat kritis terhadap pemerintah Lebanon.

Sejak saat itu HT tidak pernah lagi berusaha menerbitkan korannya, mengingat tekanan dan tindakan yang represif terhadap HT. Namun HT tetap gigih melanjutkan perjuangannya tanpa putus asa, dengan melakukan aktivitas-aktivitasnya secara langsung, yaitu memperbesar tubuh HT, membentuk opini umum yang mendukung Khilafah, serta melakukan thalabun nushrah (mencari dukungan) demi keberlangsungan dakwah dan demi tegaknya Khilafah.

Pada tahun 90-an, HT kembali mengaktifkan dakwahnya lewat media massa. Berkat dukungan teknologi internet di dunia maya, HT kemudian membuka kantor-kantor penerangan (Maktab I’lami) di sejumlah negara, membuat program tayangan video, membuat siaran radio, membangun situs-situs dakwahnya dan sebagainya.

Terkait koran Ar Rayah yang terbit kembali tahun 2015 ini, Amir HT saat ini Syekh ‘Atha` Abu Ar Rasytah menjelaskan HT sebenarnya sudah merencanakan momentum penerbitannya kembali (re-launching). Waktunya adalah nanti bersamaan dengan tegaknya Khilafah. Namun meski HT belum berhasil menegakkan Khilafah saat ini, HT telah berhasil membentuk opini umum yang mendukung Khilafah di tengah umat Islam global. Maka terbitnya kembali koran Ar Rayah, menurut Syekh ‘Atha` Abu Ar Rasytah,”Adalah kabar gembira bahwa tegaknya Khilafah sudah sangat dekat.”



Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir dengan bangga mengumumkan penerbitan kembali Koran Ar-Raya. Koran mingguan politik ini dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, yang menyampaikan pesan-pesan tentang permasalahan umat Islam melalui suatu penyajian dan analisisi. Edisi pertama koran ini diterbitkan di Thul Qidah pada tahun 1373 H yang bertepatan dengan bulan Juli 1954. Koran mingguan ini terus diterbitkan setiap hari Rabu pagi dan dicetak hingga jumlahnya empat belas edisi, dengan menyerukan yang haqq dan menyatakan kebenaran. Koran ini membahas ragam situasi politik dan menyampaikan pesan dari perspektif Islam.

Namun, koran yang memuat kata-kata kebenaran ini terasa berat di sisi para penindas yang melebihi beratnya gempuran senjata dan roket. Rezim Yordania tidak bisa mentoleransi dampak dari kata-kata kebenaran itu, terutama ketika Hizbut Tahrir dan surat kabarnya menentang UU mengenai khutbah dan bimbingan agama yang dimaksudkan untuk mencegah para anggota partai dan semua orang yang beriman untuk memberikan pelajaran agama di masjid-masjid. UU ini dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Yordania atas perintah Glubb Pasha, komandan tentara Yordania pada saat itu. Dengan demikian para penindas telah berkomplot untuk melawan koran itu dan melarang publikasi selanjutnya setelah edisi keempat belas.

Sekarang fajar Ar-Raya telah kembali bersinar lagi, dengan edisi kelima belas yang diterbitkan dengan rahmat dan berkah dari Allah pada hari Rabu 13 Jumada I 1436 H, bertepatan dengan tanggal 03/04/2015. Koran ini terbit dengan izin Allah, menjadi cahaya yang bersinar di jalan reformasi dan api yang membakar korupsi serta memberikan kabar gembira; dengan izin Allah dan saat yang utama untuk menaikkan Bendera Al-‘Uqab, suatu panji kebenaran dan keadilan sehingga kaum Muslim akan dinaungi di bawah naungan Khilafah yang kedua yang berjalan di atas metode kenabian, yang mudah-mudahan akan segera berdiri.

Ulama terkemuka Syaikhh ‘Atha bin Khalil Abu ar-Rashtah, semoga Allah melindungi beliau, memberikan pidato yang menandai kembalinya publikasi koran itu yang berjudul, “Selamat Datang Ar-Raya. Kenangan dan Kabar Gembira”. Di dalam pidatonya beliau menyebutkan realitas dari koran itu ketika pertama kali terbit, dan sebagian dari apa yang diterbitkan pada edisi-edisi yang lalu. Beliau memohon kepada Allah SWT bahwa publikasi koran ini akan menjadi kenangan manis atas publikasi awal dan kabar gembira yang jelas akan berdirinya dengan segera Khilafah setelah tampak hal ini didirikan pada asasnya.

Koran ini memuat teks lengkap pidato dari Amir Hizbut Tahrir dalam pembukaan Konferensi Khilafah, “Model Pemerintahan dengan Sistem Demokrasi Presidensial atau Khilafah Rasyidah?” yang diselenggarakan di Istanbul kemarin, hari Selasa 03/03/2015.

Koran ini juga memuat sebuah pernyataan atas realitas Konferensi Dunia Tentang Perempuan, “Perempuan dan Syariah: Memisahkan Antara Fakta dan Fiksi”, yang akan diadakan oleh Bagian Perempuan Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir pada tanggal 28 bulan ini, dan kampanye yang mendahuluinya untuk memisahkan antara fakta dan fiksi yang berkaitan dengan perempuan.

Koran ini juga memuat berita dan topik-topik politik yang penting. Untuk lebih lanjut mengetahui, alamat e-mail untuk surat kabar itu adalah sebagai berikut:

Situs resmi koran Ar-Raya: alraiah.net
Alamat Facebook: https://www.facebook.com/rayahnewspaper
Google Plus situs: http://goo.gl/KaiT8r
Website twitter: https://twitter.com/ht_alrayah

Anda dapat menghubungi surat kabar ini melalui alamat e-mail: info@alraiah.net

Sumber:
http://hizbut-tahrir.or.id/2015/03/18/ar-rayah-koran-resmi-hizbut-tahrir-terbit-kembali/
http://hizbut-tahrir.or.id/2015/03/11/koran-resmi-hizbut-tahrir-ar-raya-kembali-terbit/

No comments

Powered by Blogger.